Perjalanan Program Hamil

Akhirnya setelah terakhir posting beribu ribu tahun yang lalu *alah lebay!
kini hatiku mulai tergerak lagi untuk ngeblog dan kali ini ku mau berbagi kebahagiaan tentang kehamilanku…yeaay!!

Yes, finally I’m pregnant.

Alhamdulillah…kamsahamida..kamsahamida..kamsahamida….

    Anak adalah anugrah terindah yang paling ditunggu tunggu oleh semua pasangan suami istri di muka bumi ini, right?
Dan ku tlah menunggu selama dua tahun untuk bisa melihat dua strip merah di alat test packku. Hiihihihi
    Dua tahun itu sungguh sangat sangat sangat lama ya allah…
Jujur diawal pernikahan, aku dan suami tidak pernah menunda ataupun terlalu mengharap dikasih momongan, jadi waktu itu kita mikirnya “ya sedikasinya saja”
Aku dan suami memang sempat menjalani LDR diawal pernikahan dan waktu itu aku mikirnya mungkin karena jauh dan intensitas bertemu yang sedikit, kami masih belum berhasil diberi momongan. Di bulan ke enam pernikahan kami, alhamdullilah suami dipindah tugas ke banyuwangi dan saat itulah hatiku mulai diuji. 
    Rasanya semakin banyak dan semakin sering pertanyaan “ udah isi?”, “kok belum isi?” , “kapan mau punya momongan?” bla..bla..bla…
Pertanyaan basa basi..pertanyaan klise yang tidak berarti apa apa bagi si penanya tapi sangat menyakitkan untukku . lebay mungkin, tapi trust me pertanyaan itu sangat menyakitkan apabila kalian lontarkan kepada wanita yang sudah menikah tapi belum diberi momongan.
Sampe akhirnya menginjak setahun usia perkawinan, kumulai cemas. aku dan suami memutuskan untuk ikut program hamil.
    Konsultasi kehamilan Pertama , aku memilih bidan. Waktu itu banyak yang menyarankan langsung ke dokter tapi entah kenapa aku memilih bidan. Dan tidak seperti harapanku, bidan yang aku datangi, tidak memberiku solusi, justru waktu itu aku dikasi suntik dan obat penguat. *lah ku kan belum hamil buk..apanya yang mau dikuatin??yawlaaaah…
    Setelah merasa bidan bukan solusi yang tepat, aku memutuskan untuk pergi ke dokter. Saat itu aku sempat ganti dokter sebanyak dua kali, dan dua duanya mengatakan “tidak ada masalah apa-apa”
Selama sekitar 5 kali rutin konsultasi ke dokter sampe yang terakhir test sperma suami dan dinyatakan baik baik saja namun bulan berikutnya masih saja belum ada hasil, aku mulai jenuh dan merasa capek sendiri dan akhirnya mencoba pasrah.
    Aku berhenti konsultasi ke dokter dan mencoba terapi jeruk nipis peras yang mana terapi ini adalah terapi tersulit yang pernah aku jalani. Sebenarnya banyak yang berhasil menggunakan terapi ini, tapi sayangnya tidak cocok di aku. Setelah terapi jeruk nipis peras selama 20 hari dan belum berhasil, bulan berikutnya ada salah satu teman kuliahku, yang kebetulan sudah lama sekali gak ketemu. Jadi ceritanya dia adalah teman pertamaku di kampus, dan menginjak semester dua dia pindah ke jember ikut suami dan baru sekitar sebulan pulang kebanyuwangi dan kemudian gak sengaja ketemu aku lagi. Temenku menyarankan untuk pergi ke tukang urut. Jujur sebenarnya pertamakali mendengar tukang urut,aku sempat ragu dan takut. Tapi temenku bilang kalo gak sakit dan gak keras pijitnya. Akhirnya setelah berunding dengan suami aku memutuskan untuk pergi ketukang urut yang di ceritakan temenku.
    Hari pertama ketukang urut, aku ditemani suami dan temanku. Yang pertama dipijat adalah aku, kata si mbah hampir sama dengan si dokter " kandungannya baik baik saja, cuma masalahanya waktu itu perutku menebal dan aku disarankan untuk tidak minum es, makan bakso dan makan pedas. sebenarnya aku tidak gemuk, namun bagian perut katanya menebal, gak tau apa istilahnya dan disitu masalahnya. setelah dijpijat yang mana gak terasa sakit sama sekali, giliran suamiku yang dipijat untuk mengetahui kesuburan dan kondisinya. dan alhamdullah semua baik baik saja.
    Setelah pijat selesai, aku dikasi jamu,untuk pertama kali dikasi 5 botol jamu seukuran aqua tanggung dan kata si mbah sehari aku harus minum satu botol.waaaaaah..bisa dibayangkan dong ya, setiap hari harus minum jamu. uch!
    Setiap botol jamu habis aku diminta untuk membeli lagi, tapi untuk jadwal pijatnya si mbah meminta aku datang setiap 15 hari sekali. baiklah...sigkat cerita, setelah terapi pijat selama dua kali dan bulan berikutnya alhmadulillah aku telat.
setelah telat 5 hari, ku beranikan untuk test pack dan luar biasa bahagianya aku setelah melihat dua strip merah di alat testpackku.meskipun aku belum periksa ke dokter, aku sangat yakin dan semoga keyakinanku tepat, bahwa kali ini aku hamil.

Senang...terharu dan bahagia campur aduk jadi satu.

Kamsahamida...kamsahamida...kamsahamida...

Share this:

JOIN CONVERSATION

17 comments:

  1. Alhamdulillah, ikhtiarnya membuahkan hasil, semoga sehat yaaaa Bunda dan bayinya :')

    ReplyDelete
  2. Kalo boleh tau pijetnya di daerah mana y mb?kebetulan bln depan sy mau k bwi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Depan hotel aston mbak..daerah cubgking ke selatan. Depan hotel aston,ada gang masuk ajah. Namanya mbah fatimah

      Delete
    2. dapnya hotel aston pas ta mbak

      Delete
    3. Iyah depan hotel Aston pas...ada gapuro ke barat.

      Delete
  3. mbk kalo boleh tau tukang pijitnya dimana ya kebetulan saya domisili banyuwangi..mohon infonya mbk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daerah perempatan cungking keselatan mbak. Kan ada hotel aston yg sedang dibangun itu,nah depannya ada gang. Masuk ke gang itu trus cari namanya mbah fatimah.

      Delete
  4. Biayanya berapa mbak untuk pijetnya apa sapambtepel seiklasnya mbak kalau boleh tau

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beliau tidak memasang tarif cantik...jadi seikhlasnya saja.

      Delete
  5. Alhamdulillah mbak, oya gang depa aston ada 2 nich, yg mananya?ada 2 gang zebelah kiri jalan (arah menuju ke ketapang),seberang aston, nah gang nya itu setelah aston apa sebelum aston mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sbb...
      Gang di seberang Aston sayang.

      Aku lupa sih sebelah mananya. Pokok diseberang jalan depan Aston ada gang.

      Delete
  6. Sayapun pengen ke mbah itu, tapi jauh sekali. Kira2 banyuangi kota ta mba? Mohon info

    ReplyDelete
  7. Mbak alamat tukang pijitnya di jember atau di mana? kebetulan aku juga jember, bisa di share mbak.. please

    ReplyDelete
  8. Terimakasih mba informasinya sangat membantu sekali����
    Barakallah...
    Sehat2 terus buat ibu sekeluarga...
    Aamiin��

    ReplyDelete
  9. Mbahnya sdh meninggal, sy barusan cari alamatnya, sy tanya wrga sekitar , katanya sdh mninggal 4thnan, rumahnya pun sdh dijual

    ReplyDelete