Lelaki itu cinta pertamaku



Banyuwang, 9 Februari 2017


Untukmu lelaki pertama yang aku cintai..untukmu ayah

Hai ayah, putri kecilmu yang telah tumbuh menjadi dewasa ini menyapamu dalam surat..
Putri cantikmu ini sangat merindukan pelukanmu, aroma badanmu ketika pulang kerja dan semua tentangmu..

Taukah ayah, hal terburuk apa yang paling aku benci?
Hal terburuk dalam hidupku adalah Ketika saat itu ada lelaki asing yang datang menyapaku dan mengatakan kalau dia ayahku.
Ayah, bukankah didunia ini hanya ada satu ayah?
Hanya ada satu ayah yang pantas mendampingiku saat aku di pelaminan?
Ayah, kenapa harus ada lelaki lain yang menggantikanmu untuk menemaniku di hari terbahagiaku?
Bukankah ayah lebih mempunyai hak untuk berdiri disampingku,menggandeng lenganku,menuntunku dan menitipkanku kepada suamiku?

Ayah,kenapa orang itu tega mengambil posisimu? Membuatku sedih karena tidak ada yang bisa aku lakukan untuk itu.
Ayah,orang itu siapa?
Kalau dia ayahku? Kenapa dia tidak pernah mengantar jemput aku kesekolah seperti yang ayah lakukan kepadaku dulu?
Kenapa dia tidak pernah memelukku saat aku menangis seperti yang selalu ayah lakukan?

Baiklah ayah,aku hanya harus mengerti dan menerima semua ini bukan?
Bukankah ayah selalu bilang, meskipun bukan ayah,ayahku..tapi ayah selalu akan menjadi ayah terbaikku. Ayah yang selalu mengajarkanku untuk tidak membenci lagi, sekuatnya aku melakukan itu ayah. Percayalah aku tidak membenci lelaki itu demi ayah.

Ayah,taukah ayah sekarang aku sedang sedih?
Aku sedih karena merindukan suara ayah. Aku rindu mendengar ayah memanggilku "nduk"..aku rindu suara itu ayah.

Penyakit itu telah merebut suara indahmu, penyakit itu telah menghentikan gerakmu...membuatku sedih,aku benci.

Ayah, maaf dan terimakasih.
Maaf karena kadang aku sering membuatmu jengkel.
Kadang aku mengabaikan teleponmu ketika sedang sibuk dengan duniaku.
Kini hanya ada penyesalan, karena telepon teleponmu yang telah ku abaikan,mulai kurindukan, tidak...sangat kurindukan!

Ayah, bukankah ayah juga merindukan memanggilku "nduk" lagi? Untuk itu,bejruanglah ayah...sembuhlah untuk putrimu ini.
Dan terimakasih ayah...terimakasih telah menjadi ayah terbaik untukku,meski tidak bagi orang lain.

Dari putrimu yang sangat mencintaimu..









Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment